Bandung, kota metropolitan yang terletak di daratan tinggi Jawa Barat, mungkin terkenal dengan kepadatan penduduk dan kemacetan lalulintasnya. Namun, siapa sangka bahwa kota ini juga memiliki keterkaitan yang erat dengan laut melalui Sungai Citarum yang mengalir di wilayahnya. Sayangnya, kondisi laut Bandung semakin memprihatinkan akibat tingginya tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Upaya penyelamatan laut Bandung menjadi sebuah tanggung jawab bersama bagi seluruh masyarakat, pemerintah, dan stakeholder terkait. Menurut Dr. Ir. Arief Rachman, M.Sc., Ph.D., sebagai pakar lingkungan hidup, “Kita semua harus menyadari bahwa laut Bandung adalah bagian integral dari ekosistem yang harus dilestarikan demi keberlangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya.”
Salah satu langkah konkret yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi sampah plastik yang masuk ke laut. Menurut data dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, setiap harinya terdapat ribuan ton sampah plastik yang dibuang ke Sungai Citarum dan akhirnya mencemari laut Bandung. Hal ini menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kota Bandung yang telah menginisiasi program-program pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan.
Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan dunia usaha juga menjadi kunci dalam upaya penyelamatan laut Bandung. Menurut Bapak Iwan Irawan, seorang penggiat lingkungan hidup di Bandung, “Kita harus bersatu dalam menjaga laut Bandung agar bisa dinikmati oleh generasi-generasi mendatang. Tanggung jawab bersama adalah kunci dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.”
Dengan kesadaran akan pentingnya menjaga laut Bandung, diharapkan semua pihak dapat berperan aktif dalam melindungi ekosistem laut yang semakin rentan akibat aktivitas manusia. Upaya penyelamatan laut Bandung bukanlah tugas yang mudah, namun dengan kerjasama dan komitmen yang kuat, kita semua dapat mewujudkannya. Semoga laut Bandung tetap menjadi sumber kehidupan yang lestari bagi seluruh makhluk di bumi ini.